Masa Berdiri Kerajaan Demak, Kehidupan Politik Kerajaan Demak, Raja-raja Kerajaan Demak

Sabtu, 15 April 2017

Biografi Singkat Pati Unus, Panglima Armada Gabungan Kerajaan Islam Jawa

Biografi Singkat Pati Unus, Panglima Armada Gabungan Kerajaan Islam Jawa - Perjalanan Kerajaan Demak setelah masa kepemimpinan Raden Patah usai, maka dilanjutkan oleh Pati Unus. Pati Unus merupakan raja ke dua Demak, namun sayang Pati Unus tida lama memerintah kerajaan Demak karena ia meninggal dalam usia yang masih muda dalam pertempuran melawan Portugis di Malaka. Ada beberapa versi sejarah Pati Unus, terutama untuk Biografi Pati Unus. Namun secara umum, versi yang paling populer menyebutkan bahwa Pati Unus adalah menantu dari Raden Patah bukan anak kandungnya. Sehingga kemudian dari sini bisa ditarik kesimpulan bahwa Pati Unus adalah saudara ipar dari Sultan Trenggono raja ke tiga Demak. Pati Unus sendiri adalah raja ke dua Kerajaan Demak.

Biografi Singkat Pati Unus
Biografi Singkat Pati Unus

Pati Unus Muda Diambil Menantu Raden Patah

Adipati Unus ini kiprahnya sangat menonjol ketika ia masih muda. Sebelum diambil menantu Raden Patah, Pati Unus adalah seorang pemuda yang tangguh, cerdas dan pemberani. Dengan segala kelebihan yang ia miliki, maka tak heran jika ia kemudian diambil mantu oleh Raden Patah. Pati Unus memiliki peran yang signifikan pada masa awal Kerajaan Demak di bawah pimpinan Raden Patah.

Setelah melihat potensi yang ada pada Pati Unus, kemudian Pati Unus dinikahkan dengan putri Raden Patah. Nama Pati Unus pada waktu itu adalah Abdul Qodir sebelum populer dengan sebutan Pati Unus. Setelah resmi menjadi menantu Raden Patah, Pati Unus kemudian diangkat menjadi Adipati di wilayah Jepara yang merupakan tempat kelahirannya sendiri. Nah, dari sinilah kemudian nama Pati Unus mulai muncul. Abdul Qodir yang merupakan anak dari Raden Yunus dan memiliki jabatan Adipati, maka masyarakat banyak menyebut Abdul Qodir sebagai Adipati bin Yunus. Dan, lama kelamaan nama tersebut semakin disingkat dan masyarakat lebih gampang menyebut Abdul Qodir dengan sebutan Pati Unus.

Dinamika dan perkembangan Islam pada masa itu cukup dinamis. Hubungan antara Kerajaan Demak dengan Kerajaan Islam lain seperti Banten dan Cirebon semakin menguat. Hal ini mungkin dikarenakan mulai adanya invasi dari Portugis ke Indonesia. Keeratan hubungan kerajaan Islam tersebut ditunjukkan dengan pernikahan ke dua Pati Unus dengan putri dari Sultan Syarif Hidayatulloh yaitu Ratu Ayu pada tahun 1511. Lebih dari itu, kemudian Pati Unus diangkat sebagai panglima pasukan gabungan antara Demak, Banten dan Cirebon. Kemudian Pati Unus mendapat gelar baru yaitu Senapati Sarjawala dengan tugas utama merebut kembali tanah Malaka yang telah jatuh ke tangan Portugis.

Keadaan semakin genting ketika ada kabar bahwa Samudra Pasai juga jatuh di tangan Portugis pada tahun 1512. Dengan kondisi seperti ini, maka tugas Pati Unus sebagai panglima armada Islam Jawa semakin mendesak untuk segera dieksekusi. Pati Unus ditugaskan untuk mengalahkan Portugis dan merebut kembali Malaka. Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan membentuk armada kecil pada tahun 1513 untuk mencoba mendesak masuk benteng Portugis di Malaka namun sayang gagal dan diputuskan untuk kembali ke Jawa. Dari kegagalan yang pertama ini kemudian diambil pelajaran untuk melakukan penyerangan selanjutnya. Serangan lanjutan ini dipersiapkan dengan matang dengan jumlah armada yang lebih besar. Pembangunan armada besar tersebut dalam sejarah Kerajaan Demak disebutkan dengan kapasitas 375 kapal perang di tanah Gowa, Sulawesi yang masyarakatnya sudah terkenal dalam pembuatan kapal.

Pati Unus Menjadi Raja Demak

Pada tahun 1518, Raden Patah yang bergelar Alam Akbar Al Fattah sebagai raja pertama Kerajaan Demak meninggal dunia. Raden Patah berwasiat agar Pati Unus yang merupakan mantunya agar diangkat menjadi Raja Demak selanjutnya. Maka kemudian Pati Unus diangkat menjadi Raja Demak ke dua dengan gelar Sultan Demak II bergelar Alam Akbar At-Tsaniy. Pati Unus atau Raden Abdul Qodir bin Yunus ini adalah adipati di Jepara yang secara nasab adalah keturunan dari Arab dan Parsi. Namun kekuasaan Pati Unus sebagai Raja Demak ini tidak lama karena Pati Unus meninggal dalam usia muda di medan pertempuran dalam berjuang membebaskan Malaka dari Portugis. Sehingga kehidupan politik pada masa Pati Unus ini sejarah Kerajaan Demak seperti tidak berkembang karena masih fokus pada persiapan penyerangan Portugis di Malaka.


Nah teman-teman, itulah sedikit gambaran mengenai perjuangan dan perjalanan hidup Pati Unus yang merupakan panglima perang dari Kerajaan Islam di Jawa. Untuk lebih jelasnya mengenai biografi Pati Unus, silahkan di baca di Biografi Pati Unus lengkap. 

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Biografi Singkat Pati Unus, Panglima Armada Gabungan Kerajaan Islam Jawa

0 komentar:

Posting Komentar