Masa Berdiri Kerajaan Demak, Kehidupan Politik Kerajaan Demak, Raja-raja Kerajaan Demak

Rabu, 19 April 2017

Biografi Sunan Prawoto, Silsilah dan Perjalanan Hidupnya

Biografi Sunan Prawoto, Silsilah dan Perjalanan Hidupnya - Raja terakhir atau raja keempat Kerajaan Demak adalah Sunan Prawoto. Sepeninggal Sultan Trenggono, yang menjadi raja selanjutnya adalah Sunan Prawoto. Sunan Prawoto adalah seorang yang ahli di bidang agama Islam. Kehidupan Sunan Prawoto lebih banyak dihabiskan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kehidupan politik Kerajaan Demak masa Sunan Prawoto ini banyak terjasi pertikaian karena mulai muncul persleeisihan untuk memperebutkan tampuk kekuasaan sebagai Raja Demak. Sunan Prawoto sendiri juga tidak terlalu lama memimpin Kerajaan Demak sebagai raja. Bahkan pernah suatu ketika beliau ingin mengundurkan diri sebagai raja Demak.

 
Makam Sunan Prawoto

Biografi Sunan Prawoto

Sunan Prawoto memiliki nama lahir Raden Mukmin, atau dalam ejaan China disebut Muk Ming. Sunan Prawoto memerintah Kerajaan Demak mulai tahun 1546 - 1549. Sunan Prawoto adalah pribadi yang cenderung lebih sebagai seorang ahli agama dari pada sebagai seorang raja. Pada masa kekuasaannya, daerah kekuasaan Demak seperti Banten, Cirebon dan Gresik berkembang begitu pesatnya dan seakan diberikan kebebasan tanpa ada pengaturan manajerial sama sekali. Dari naskah babad dam serat disebutkan bahwa Raden Mukmin merupakan anak sulung dari Sultan Trenggono. Raden Mukmin ini lahir ketika Sultan Trenggono masih sangat muda dan belum menjadi raja Demak.

Bahkan dikisahkan dalam versi lain, Raden Prawoto inilah yang membantu ayahnya yaitu Sultan Trenggono dalam meraih kekuasaan sebagai Raja Demak. Sunan Prawoto yang mengirim orang suruhan untuk membunuh Raden Kikin yang merupakan saudara Ayahnya Sultan Trenggono. Raden Kikin tewas dibunuh Ki Surayata saat sepulang dari sholat Jumat. Radeb Kikin kemudian mendapatkan julukan sebagai Pangeran Sekar Sedo Lepen atau dalam bahasa Indonesia berarti pangeran atau bunga yang gugur di sungai. Alhasil Sultan Trenggono kemudian berhasil naik tahta.

Sepeninggal Sultan Trenggono yang wafat, Sunan Prawoto kemudian diangkat menjadi raja Demak menggantikan ayahandanya. Raden Mukmin juga memiliki ambisi untuk melanjutkan cita-cita ayahnya untuk menguasai Pulau Jawa. Namun sayang Raden Mukmin tidak memiliki kemampuan di bidang politik yang mumpuni. Raden Mukmin lebih suka hidup sebagai seorang ulama dan lebih sering mendekatkan diri pada Allah dalam kehidupannya. Pada masa kekuasaannya, Raden Mukmin memindahkan pusat pemerintahan Kerajaan Demak yang semula di Bintoro lalu dipindah ke Prawoto. Lokasinya saat ini kira-kira adalah desa Prawoto, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Oleh karena itu, Raden Mukmin pun terkenal dengan sebutan Sunan Prawoto.

Cita-cita Sunan Prawroto dalam menguasai Jawa ini pada akhirnya tidak pernah menjadi kenyataan. Sunan Prawoto lebih sering menjadi seorang ahli agama dari pada mengatur strategi untuk melaksanakan cita-citanya. Kehidupan di beberapa wilayah kekuasaan Demak pun satu per satu semakin berkembang menjadi lebih besar dan Demak tak mampu mengontrol daerah kekuasaannya tersebut. Daerah seperti seperti Banten, Cirebon, Surabaya, dan Gresik berkembang begitu bebas tanpa kontrol dari Demak, dan sebenarnya ini sangat berbahaya untuk keberlangsungan sebuah Kerajaan.

Meninggalnya Sunan Prawoto

Sepeninggal Sultan Trenggono, di Demak sendiri sebenarnya ada dua tokoh yang kuat yaitu Aryo Penangsang di Jipang dan Hadiwijaya bupati Pajang. Aryo Penangsang adalah anak dari Pangeran Sekar Sedo Lepen atau Raden Kikin. Nah, Aryo Penangsang ini kemudian yang merencanakan membunuh Sunan Prawoto karena merasa dendam atas ayahnya yang mati dibunuh utusan Sunan Prawoto. Menurut Babad Tanah Jawi, Aryo Penangsang mengirim anak buahnya yang bernama Rangkud untuk membunuh Sunan Prawoto. Rangkud pun berhasil masuk di kamar Sunan Prawoto pada suatu malam. Sebelum Rrangkud membunuh Sunan Prawoto, Sunan Prawoto mengakui atas kesalahan yang ia lakukan kepada Raden Kikin dan rela dihukum mati.

Sunan Prawoto rela dihukum mati asal keluarganya diampuni. Rangkud pun menyetujuinya dan kemudian menikam dada Sunan Prawoto sampai tembus ke belakang. Dan celaka, ternyata istri Sunan Prawoto berlindung di belakang Sunan Prawoto yang pada akhirnya juga turut meninggal karena ikut tertusuk tikaman dari Rangkud tersebut. Sunan Prawoto pun marah atas kematian istrinya, dengan sisa tenaganya Sunan Prawoto berhasil membunuh Rangkud.


Nah teman-teman, itulah sedikit info yang bisa kami sampaikan mengenai biografi Sunan Prawoto sebagai raja keempat Kerajaan Demak. Semoga sedikit informasi mengenai biografi Sunan Prawoto di atas bisa menambah pengetahuan kita bersama tentang sejarah Kerajaan Demak dan tentunya mengenai sejarah dan biografi Sunan Prawoto sebagai raja keempat Kerajaan Demak.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Biografi Sunan Prawoto, Silsilah dan Perjalanan Hidupnya

0 komentar:

Posting Komentar