Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya Kerajaan Demak -
Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di tanah Jawa. Sebagai kerajaan
Islam pertama, maka Kerajaan Demak memiliki peran yang sangat penting terhadap
peletakan dasar-dasar beragama Islam di tanah Jawa. Dengan dimotori Walisongo,
maka jadilah Kerajaan Demak sebagai pelopor dan pusat penyebaran Islam di Jawa.
Pengaruh Demak Bintoro yang cukup besar dengan wilayah kekuasaan yang luas,
menjadi kelebihan yang sangat berperan dalam penyebaran Islam di Jawa. Sejarah berdirinya Kerajaan Demak ini masih memiliki kaitan erat dengan kerajaan
pendahulunya yaitu Kerajaan Majapahit yang bernafaskan Hindu Buddha. Bahkan ada
yang menyebut bahwa pendiri kerajaan Demak adalah keturunan dari Raja Majapahit
terakhir.
Kehidupan Politik Kerajaan Depak |
Sebagai sebuah kerajaan besar, tentu keadaan berbagai bidang harus
tetap stabil agar bisa menjaga keberlangungan sebuah kerajaan. Demikian halnya
dengan kerajaan Demak, kehidupan politik Kerajaan Demak bisa dikatakan cukup
stabil. Pada masa jayanya, kehidupan politik kerajaan Demak cukup disegani oleh
Kerajaan lain. Nah, untuk lebih jelasnya mengenai bagaimana seluk beluk
kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya Kerajaan Demak, maka pada
kesempatan kali ini akan kami kupas dari masing-masing bidang tersebut. Simak
di bawah ini ulasan selengkapnya.
1. Kehidupan Politik Kerajaan Demak
Kehidupan politik Kerajaan Demak ini tentu berawal dari raja pertama
yaitu Raden Patah yang bermula pada tahun 1475-1518. Kehidupan politik Kerajaan
Demak pada masa awal pendiriannya, sangat berkaitan dengan beberapa wilayah di
Jawa Timur. Daerah-daerah seperti Tuban dan Gresik memiliki peran sangat
signifikan dalam membantu Raden Patah mendirikan Kerajaan Demak. Menurut Babat
Tanah Jawa, Raden Patah pendiri Kerajaan Demak ini masih keturunan dari raja
Brawijaya ke V atau raja Majapahit terakhir. dengan putri Chempa. Raden Patah
ini pada awalnya adalah seorang adipati yang diangkat oleh Majapahit di daerah
Bintoro Demak dengan gelar Sultan Alam Akhbar al Fattah.
Pada masa awal berdirinya Kerajaan Demak, untuk semakin meningkatkan
pengaruh di dalam perdagangan nasional dan internasional, maka pada tahun 1513,
Demak melakukan penyerangan ke Malaka. Serangan ini dipimpin oleh Adipati Unus
atau sering juga disebut dengan Pangeran Sabrang Lor. Namun sanyang, serangan
tersebut mengalami kegagalan sehingga rencana semula menjadi tidak berhasil.
Dalam kehidupan Politik Kerajaan Demak, Walisongo memiliki peran yang sangat
penting di lingkungan sebagai pendamping dan penasihat Istana. Peran paling
menonjol adalah dari Sunan Kalijogo yang sedikit banyak bisa membawa Kerajaan
Demak menjadi sebuah kerajaan yang bernafaskan teokrasi dan didasarkan pada
hukum agama Islam.
Sepeninggal raja pertama Raden Patah, maka raja kemudian dilanjutkan
puteranya yaitu Pangeran Sabrang Lor atau Adipati Unus. Namun Adipati Unus ini
tidak lama menjabat sebagai raja, hanya sekitar tiga tahun. Adipati Unus ini
tidak memiliki penerus sehingga ketika ia meninggal, tahta kerajaan Demak
kemudian diperebutkan adiknya yang bernama Sekar Seda Lepen dan Raden
Trenggono. Sekar Seda Lepen pun dibunuh oleh kemenakannya sendiri Raden
Trenggono dalam perebutan tahta Demak, sehingga kemudian tahta kerajaan Demak
jatuh di tangan SUltan Trenggono.
Nah, dimasa kepemimpinan Sultan Trenggono inilah ia berhasil membawa
Demak ke masa keemasannya. Masa kejayaan Kerajaan Demak ini benar-benar luar
bisa di bawah pemerintahan Sultan Trenggono. Kekuasaan Demak sangat luas,
mencapai daerah Jawa Barat yaitu Banten, Jayakarta, dan juga Cirebon. Bukan
saja di daerah Jawa Barat, kekuasaan Demak juga mencapai daerah Jawa Timur dan
Jawa Tengah.
2. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak
Dengan semakin stabilnya kehidupan politik Kerajaan Demak, maka
keadaan ini sangat berpengaruh pada kehidupan ekonomi Kerajaan Demak. Kerajaan
Demak sendiri merupakan Kerajaan dengan kehidupan ekonomi yang berbasis pada
perdagangan maritim dan agraria. Kehidupan ekonomi Kerajaan Demak juga memiliki
ambisi besar untuk menjadi negara maritim yang besar dengan berusaha merebut
Malaka dari Portugis. Meski tidak berhasil merebut Malaka, namun perdagangan
Kerajaan Demak dengan pelabuhan-pelabuhan lain di nusantara cukup berhasil dan
sangat rami. Demak seperti menjadi sebuah pelabuhan transit atau penghubung daerah
penghasil rempah-rempah dan memiliki sumber pertanian yang sangat besar.
Dengan daerah sumber pertanian yang luas, Kerajaan Demak memiliki
peran penting dalam perkembangan ekonomi global pada masa itu. Demak berhasil
menjadi Kerajaan penghasil bahan makanan, seperti beras dengan dipadukan dengan
perdagangan yang cukup berkembang. Kehidupan ekonomi Kerajaan Demak sangat maju
terbukti dengan berhasilnya Demak mengekspor beberapa bahan makanan seperti
beras dan madu dan bahkan juga lilin. Barang-barang tersebut berhasil diekspor
ke Malaka melalui Pelabuhan Jepara. Dengan keadaan seperti ini, kehidupan
ekonomi Kerajaan Demak bisa dikatakan sangat berhasil dan masyarakatnya juga
sangat sejahtera.
Sebagai negara maritim, peran Demak yang menjadi pelabuhan transit ini
juga sangat strategis. Demak menjadi pelabuhan transit untuk daerah penghasil
rempah-rempah di bagian Timur dengan Malaka. Dan, dari Malaka ini kemudian
dibawa para pedagang ke kawasan Barat.
3. Kehidupan Sosial Budaya Kerajaan Demak
Dengan peradaban yang cukup maju, kehidupan sosial budaya Kerajaan
Demak juga sangat teratur. Pemerintahan berjalan dan diatur dengan hukum Agama
Islam. Namun meski menggunakan hukum agama, tradisi lama yang tidak
bertentangan dengan syariat agama Islam tidak ditinggalkan begitu saja. Hasil
kebudayaan dari Kerajaan Demak ini tentu saja sangat kental dengan nuansa
keislaman. Salah satu peninggalan Kerajaan Demak yang masih ada sampai sekarang
dan merupakan bukti tingginya budaya Kerajaan Demak. Masjid Agung Demak ini sangat
kental dengan nuansa seni dan ukiran yang sangat indah. Selain Masjid Demak,
ada beberapa peninggalan kerajaan Demak yang berupa seini dan budaya seperti
perayaan Sekaten yang merupakan akulturasi budaya Islam dengan seni budaya dan
tradisi daerah.
Nah teman-teman, itulah sedikit informasi mengenai keheidupan politik
Kerajaan Demak yang bisa kami sampaikan kepada Anda. Semoga sedikit informasi
mengenai kehidupan politik Kerajaan Demak di atas bisa menambah wawasan kita
semua mengenai sejarah Kerajaan Demak. Selain merupakan Kerajaan Islam pertama di Jawa, Kerajaan Demak juga merupakan kerajaan besar yang meninggalkan
beberapa peninggalan bersejarah. Peninggalan Kerajaan Demak ini masih bisa
disaksikan sampai saat ini. Bukan saja peninggalan Kerajaan Demak yang berupa
bangunan, namun juga ada juga peninggalan kerajaan Demak yang berupa kesenian
dan kebudayaan.
0 komentar:
Posting Komentar