Sejarah Masjid Demak, Peninggalan Kerajaan Demak Yang Masih Ada Sampai
Sekarang - Masjid Demak adalah termasuk salah satu dari peninggalan Kerajaan Demak yang masih ada sampai saat ini. Keberadaan Masjid Demak ini sangat dijaga
dan dilestarikan sebagai kekayaan daerah Demak. Masjid Demak menjadi salah satu
sumber sejarah Kerajaan Demak sekaligus peninggalan Kerajaan Demak yang
memiliki arti sangat besar terhadap sejarah keberadaan Kerajaan Demak. Masjid
Demak sendiri banyak yang menyebutkan sebagai masjid tertua di Jawa. Dengan
arsitektur yang begitu unik, maka jadilah Masjid Demak menjadi salah satu
tujuan wisata religi bagi masyarakat muslim di Indonesia dan bahkan dari
belahan negara lain juga.
Sejarah Masjid Demak |
Pendirian masjid Demak sangat erat kaitannya dengan masa berdirinya
Kerajaan Demak. Masjid Demak didirikan pada masa Raden Patah dengan didukung
penuh oleh Walisongo. Dan bahkan ada sebagian yang percaya bahwa Masjid Demak
adalah bangunan yang didirikan oleh Walisongo pada masa itu. Masjid Demak ini
merupakan pusat belajar agama Islam yang nantinya akan menjadi cikal bakal
berdirinya kerajaan Glagahwangi Bintoro Demak. Dari Masjid Demak inilah muncl
berbagai macam pemikiran untuk mengembangkan ajaran agama Islam kepada
masyarakat luas. Lokasi Masjid sendiri berada di pusat kota Demak, berjarak ±
26 km dari Kota Semarang, ± 25 km dari Kabupaten Kudus, dan ± 35 km dari
Kabupaten Jepara.
Struktur Arsitektur Masjid Demak
Yang menjadikan Masjid Demak ini unik adalah gaya arsitekturnya yang
beda dengan bentuk masjid pada umumnya. Struktur bangunan masjid Demak memiliki
kemegahan, anggun, indah dan karismatik. Masjid Demak juga memiliki
karakteristik yang mempesona dan berwibawa sehingga masjid Demak terkesan
sangat unik dan indah. Dalam susunan bangunannya, setiap bagian Masjid Demak
memiliki makna filosofis yang sangat dalam. Penampilan atap Masjid Demak
berbentuk limas piramida yang memiliki makna sebagai Aqidah islamiyah dengan
terdiri dari tiga bagian atau tiga susunan. Tiga bagian ini melambangkan
sebagai Iman, Islam dan Ihsan.
Masjid Demak ini, dalam sejarah berdirinya Kerajaan Demak disebutkan dan
dipercayai sebagai tempat berkumpulnya para Ulama yang terkumpul dalam
Walisongo. Para Walisongo kerap berkumpul di masjid Demak untuk membahas
persebaran Islam di tanah Jawa. Masjid yang dibangun Raden Patah bersama dengan
Walisongo ini memiliki gambar yang serupa dengan hewan bulus. Ini merupakan
candra sengkala memet dengan kandungan arti Sariro Sunyi Kiblating Gusti yang
memiliki arti 1401 Saka. Gambar bulus ini dalam bagian tubuhnya memiliki
beberapa arti yaitu angka 1 (satu), 4 kaki berarti angka 4 (empat), badan bulus
berarti angka 0 (nol), ekor bulus berarti angka 1 (satu). Sehingga dari
simbolik ini banyak yang memperkirakan bahwa Masjid Demak berdiri pada tahun
1401 Saka tepatnya pada tanggal 1 Shofar.
Bangunan Masjid Demak memiliki induk masjid dan serambi. Bangunan
induk Masjid Demak memiliki empat tiang utama penyangga bangunannya yang
disebut dengan Saka Guru. Dan, salah satu dari empat tiang Soko Guru tersebut
konon kabarnya adalah terbuat dari tatal atau serpihan-serpihan sisa dari kayu.
Setelah bangunan induk, maka kemudian susunan bangunan Masjid Demak terdapat
bangunan serambi. Bangunan serambi masjid Demak merupakan bangunan terbuka.
Atapnya berbentuk limas yang ditopang dengan delapan tiang yang disebut juga
dengan Saka Majapahit. Atap yang bebentuk limas ini memiliki tiga bagian utama
yang menggambarkan Iman, Islam dan Ihsan. Pada Masjid Demak juga terdapat pintu
yang unik yang sering disebut dengan Pintu Bledeg.
Di lingkungan kompleks Masjid Demak, juga terdapat pemakaman yang
merupakan pemakaman dari beberapa makam raja Kesultanan Demak. Pada makam ini
juga terdapat makam Sultan Patah atau Raden Patah yang merupakan raja pertama
Kerajaan Demak. Selain makam Raden Patah, juga ada beberapa makam abdi dari
Raden Patah. Di Masjid Demak, juga terdapat Museum Masjid Demak yang berisi
dengan berbagai hal mengenai riwayat dan sejarah Kerajaan Demak dan tentunya
juga sejarah Masjid Demak itu sendiri. Masjid Demak ini bahkan juga pernah
diajukan sebagai calon situs warisan Dunia Unesco pada tahun 1955.
Keunikan lain yang ada di Masjid Demak adalah bahwa keempat soko guru
yang ada di Masjid Demak konon kabarnya dibuat langsung oleh beberapa
Walisongo. Menurut sejarah Kerajaan Demak yang dipercayai, setidaknya ada empat
dari Walisongo yang membuat soko guru di masjid Demak, yaitu :
Tiang yang berada di bagian barat laut dibuat oleh Sunan Bonang
Tiang yang berada di bagian barat daya dibuat oleh Sunan Gunung Jati
Tiang yang berada di bagian tenggara dibuat oleh Sunan Ampel
Tiang yang berada di bagian timur laut dibuat oleh Sunan Kalijaga
Nah teman-teman, itulah sedikit sejarah masjid Demak yang bisa kami
sampaikan untuk kalian semua. Semoga sedikit uraian mengenai sejarah Masjid
Demak di atas bisa menambah pengetahuan dan wawasan kita mengenai sejarah
Masjid Demak dan secara umum tentunya juga memahami sejarah Kerajaan Demak. Keberadaan Masjid Demak juga bisa menggambarkan bagaimana kehidupan politik Kerajaan Demak pada masa itu yang sangat maju dan berhasil.
0 komentar:
Posting Komentar